Temukan

Rabu, 03 Desember 2014

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) Balita Di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
              Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau  pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan anak beresiko akan mengalami kekurangan gizi. Sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi resiko kelebihan gizi (Depkes RI, 2010).
                         Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat (Depkes RI, 2010).
  Kartu Menuju Sehat sudah digunakan di Indonesia sejak tahun 1970-an sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak dibawah umur 5 (lima) tahun (Balita). Pada tahun 2010 Kementrian Kesehatan telah menerbitkan sebuah Peraturan Menteri (PERMENKES) Nomor : 155/Menkes/Per/I/2010, tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat bagi balita (Rara Ad-Durra, 2012).
       Pada saat ini pemantauan pertumbuhan merupakan kegiatan utama posyandu yang jumlahnya mencapai lebih dari 260.000 yang tersebar diseluruh  wilayah Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 yang dikutip dari Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2007 Nomor 155/Menkes/Per/I/2010 Tentang pengunaan KMS bagi balita menunjukkan bahwa sebanyak 74,5 % (sekitar 15 juta) balita pernah ditimbang minimal 1 kali selama 6 bulan terakhir, 60,9% di antaranya ditimbang lebih dari 4 kali, dan sebanyak 65% (sekitar 12 juta) balita memiliki KMS (Depkes RI, 2010).
  KMS menjadi media yang efektif dan cepat bagi petugas kesehatan untuk mengetahui pelayanan kesehatan apa saja yang sudah didapat oleh si anak, khususnya pemberian imunisasi dan kapsul Vitamin A, dan status gizi anak.
  Berdasarkan laporan pelaksanaan Gebyar Posyandu 27 pada tanggal 27 Desember 2005 di DKI Jakarta tercatat  cakupan balita yang mempunyai KMS K/S adalah sebesar 76,92%. Cakupan balita yang ditimbang D/S adalah 50,45%, sedangkan cakupan balita yang naik berat badannya  N/D adalah 53,21% (Makmur dan Hatang, 2008)
  Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Langsa jumlah balita untuk seluruh wilayah kerja Dinas kesehatan Kota Langsa yaitu sejumlah 13.361 anak. Balita yang mempunyai KMS sebanyak 1.063 anak (Profil Dinkes Kota Langsa, 2007).
   Berdasarkan data dari Puskesmas Langsa Kota yaitu terdapat 4.521 balita. Dan balita yang mempunyai KMS sebanyak 4496 balita (99%). Tetapi pada saat posyandu ibu yang membawa balita untuk ditimbang dan membawa KMS sebanyak 1050 balita (23%). Dari hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa ibu kurang memahami fungsi dan manfaat KMS bagi bayi.
   KMS  untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Dan berdasarkan hasil survey awal di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota terdapat 181 balita. Balita yang mempunyai KMS 181 balita (100%). Tetapi pada saat posyandu ibu yang membawa balitanya untuk ditimbang hanya 18 balita (10%). Berdasarkan  data diatas ibu yang mempunyai balita masih banyak yang tidak mengetahui mamfaat KMS sehingga pada setiap posyandu atau pergi ketempat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan anaknya masih banyak ibu yang tidak membawa KMS.
  Dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti tentang gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pemanfaatan KMS  balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012.
1.2. Perumusan Masalah
              Dari latar belakang diatas maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) Balita Di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012.
1.3. Tujuan Penelitian
        1.3.1  Tujuan Umum
      Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pemamfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012.

        1.3.2  Tujuan Khusus
                   a.Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang  pemanfaatan  KMS  balita  di  Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012
  b.Untuk mengetahui sikap Ibu Tentang  pemanfaatan KMS balita  di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012
1.4. Manfaat Penelitian
       1.4.1 Bagi Peneliti 
                Sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai pentingnya manfaat KMS untuk membantu memantau gizi balita.
       1.4.2 Bagi Ibu
                Sebagai informasi kepada ibu tentang manfaat KMS untuk balita dan ibu.
       1.4.3 Bagi Pendidikan
                Sebagai bahan pembendaharan perpustakaan.
       1.4.4 Bagi Pembaca
                Sebagai Informasi kepada pembaca tentang manfaat dari KMS balita.
1.5. Ruang lingkup
       Ruang lingkup masalah adalah bagaimana Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang manfaat KMS untuk ibu dan balita berdasarkan sikap dan pengetahuan.


1.6. Keaslian Penelitian
                Penelitian tentang Gambaran Pengetahuan  dan Sikap Ibu Tentang Pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) Balita sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan  sebelumnya di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota tahun 2012. Penelitian ini ini pernah dilakukan di Desa Kulu Mila Kabupaten Pidie Tahun 2010. Dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemanfaatan Kartu Menuju Sehat (KMS) desa Kulu Kecamatan Mila Kabupaten Pidie tahun 2010 lebih banyak berada pada kategori sedang. Perlu dikembangkan teknik penyuluhan, pendidikan kesehatan lebih terarah, efektif, efisien, menarik dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep KMS
2.1.1   Pengertian KMS
KMS (Kartu Menuju Sehat) merupakan kartu yang memuat kurva  pertumbuhn anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin (Depkes RI, 2010).
KMS adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak, oleh karena itu KMS harus disimpan oleh ibu balita dirumah dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan termasuk bidan dan dokter. Dengan KMS, gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui secara dini, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih berat (Creasof, 2008).
2.1.2   Fungsi KMS
Menurut Depkes RI (2010), berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 155/Menkes/Per/I/2010, fungsi KMS dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama, antara lain :
a.    Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan normal anak, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal atau mengalami gangguan pertumbuhan. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh normal, kecil resiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan beresiko mengalami gangguan pertumbuhan.
b.    Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam  KMS dicatat  riwayat pelayanan  kesehatan dasar anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian air susu ibu pada bayi 0-6 bulan dan imunisasi
c.    Sebagai alat edukasi. Di dalam KMS dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.
2.1.3   Kegunaan KMS
Menurut Depkes RI (2010), kegunaan KMS yaitu :
a. Bagi Orang tua Balita
Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan anaknya. Dianjurkan  agar setiap bulan membawa balita ke posyandu untuk ditimbang. Apabila ada indikasi gangguan pertumbuhan (berat badan tidak naik) atau kelebihan gizi, orangtua balita dapat melakukan tindakan perbaikan, seperti memberikan makan lebih banyak atau membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk berobat.
Orang tua balita juga dapat mengetahui apakah anaknya telah mendapat imunisasi tepat dan mendapatkan waktu dan lengkap dan mendapatkan kapsul vitamin A secara rutin sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
     b. Bagi Kader Posyandu
KMS digunakan untuk mencatat berat badan anak dan pemberian kapsul vitamin A serta menilai hasil penimbangan. Bila berat badan tidak naik 1 kali kader  dapat memberikan penyuluhan tentang asuhan dan pemberian makanan anak. Bila berat badan tidak naik 2 kali atau berat badan berada dibawah garis merah kader perlu merujuk ke petugas kesehatan terdekat, agar anak mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu balita bila berat badan anaknya naik serta mengingatkan ibu untuk menimbang anaknya di Posyandu pada bulan berikutnya.
c.    Bagi Petugas Kesehatan
Petugas dapat menggunakan KMS untuk mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A. Bila anak belum menerima pelayanan maka petugas harus memberikan imunisasi dan kapsul vitamin A sesuai dengan jadwalnya petugas kesehatan juga dapat menggerakkan tokoh masyarakat dalam kegiatan pemantauan pertumbuhan.
                            KMS juga dapat digunakan sebagai alat edukasi kepada para orang tua balita tentang pertumbuhan anak, manfaat imunisasi dan pemberian kapsul vitamin A, cara pemberian makan, pentingnya air susu ibu eksklusif dan pengasuhan anak. Petugas dapat menekankan perlunya anak balita ditimbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhannya (Depkes RI, 2010).
2.1.4   Pemantauan Pertumbuhan Balita
Perubahan berat badan merupakan indikator yang sensitive untuk memantau pertumbuhan anak. Bila kenaikan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya, pertumbuhan anak terganggu dan beresiko akan mengalami kekurangan gizi, sebaliknya bila kenaikan berat badan lebih besar dari yang seharusnya merupakan indikasi resiko kelebihan gizi (Depkes RI, 2010).
Dengan penimbangan setiap bulannya diharapkan gangguan pertumbuhan setiap anak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara tepat dan tepat. Pemantauan pertumbuhan adalah serangkaian kegiatan terdiri dari :
a.    Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan.
b.   Menindak lanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan.
  
Dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.
Balita naik berat badannya bila: garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya. Balita tidak naik berat badannya bila : garis pertumbuhannya turun, atau garis pertumbuhannya mendatar, atau garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya. Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/Rumah Sakit. Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik (3T), artinya balita mengalami gangguan pertumbuhan, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/Rumah Sakit (Inove, 2008).
2.2. Tinjauan Tentang Variabel
2.2.1.Pengetahuan
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini, manusia sejak zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain. Semenjak adanya sejarah kehidupan manusia dibumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta. Dari fakta-fakta ini disusun dan di simpulkan  menjadi berbagai teori, sesuai dengan fakta yang dikumpulkan tersebut. Teori-teori tersebut kemudian digunakan untuk memahami gejala-gejala alam dalam kemasyarakatanya yang lain sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, teori tersebut makin berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya (Notoatmodjo, 2010).
1)   Cara Memperoleh Pengetahuan
      Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :
a.       Cara coba salah (Trial and eror)
        Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya cara ini disebut metode trial (Coba) and eror (Gagal atau Salah) atau metode (Coba-Salah).
b.       Cara kekuasaan atau otoritas
         Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. kebiasaan ini diwariskan secara turun temurun dari generasi kegenerasi berikutnya. Prinsip inilah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalarannya sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap apa yang dikemukakannya adalah sudah benar.
c.        Berdasarkan pengalaman pribadi
             Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah.  Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.
d.       Melalui jalan pikiran
               Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus.
e.        Kebenaran Secara intuitif
         Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melaluin proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak mengunakan cara-cara rasional dan yang sistematis. Kebenaran ini di peroleh seseorang hanya berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.
                                   Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurmala Sari (2010), bahwa pengetahuan ibu tentang pemanfaatan Kartu Menuju Sehat (KMS) di desa Kulu Kecamatan Mila Kabupaten Pidie tahun 2010 lebih banyak berada pada kategori sedang. Ibu yang mempunyai  pengetahuan baik sebanyak 18%, kategori tingkat pengetahuan ibu yang berpengetahuan sedang sebanyak (64,5%). Perlu dikembangkan teknik penyuluhan, pendidikan kesehatan lebih terarah, efektif, efisien, menarik dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat.
                Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lia, 2009 terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu balita dengan pemanfaatan KMS balita Di Kelurahan Grabag Kabupaten Magelang.
                           Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salsabila (2011) ibu dengan pengetahuan Cukup baik tentang KMS sebanyak 24 ibu balita dan kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 18 ibu balita. Tingkat paham dengan kategori tingkat pengetahuan cukup baik sebanyak 27 ibu balita dan kategori tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 24 ibu balita. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ibu balita yang berpendidikan baik dan usia yang merata, tingkat pengetahuan tentang KMS  yang ada tergolong cukup baik tidak sesuai dengan teori yang ada. Diharapkan dengan diketahuinya hasil penelitian ini masyarakan dan tenaga kesehatan lebih meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan posyandu.
     2.2.2.Sikap
                        Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2007).
               Sikap itu merupakan kesiapan atau kesedian untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu pengetahuan. Sikap itu merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek (Notoatmodjo, 2007).
                1)  Faktor yang mempengaruhi Terbentuknya Sikap
                 Pembentukan sikap seseorang sangat ditentukan oleh: kepribadian, intelegensia, minat. Sikap dapat dipelajari, dibentuk, dan sikap akan mencerminkan kepribadian seseorang. Sikap dapat dipelajari, dimana belajar itu adalah berlatih, dan belajar berlangsung seumur hidup.
                 Sikap itu mempunyai tiga komponen pokok yaitu: petama kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek. Kedua kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. Ketiga kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting (Notoatmodjo, 2007).
  2)   Tingkatan Sikap
                 Menurut Notoatmodjo (2007) tingkatan sikap terbagi menjadi 4 bagian utama, diantaranya adalah pertama menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau menerima atau memperhatikan stimulus yang telah diberikan (obyek). Misalnya sikap orang terhadap intervensi keperawatan dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang intervensi keperawatan atau dengan kata lain orang atau subyek mau dan memperhatikan stimulus yang telah diberikan (obyek). Kedua merespon yaitu memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang telah diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
                 Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang telah diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang menerima ide tersebut. Ketiga menghargai yaitu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah. Keempat bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko (Notoatmodjo, 2007).
                         Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anita, 2009  didapatkan gambaran dari 96 responden mengenai sikap ibu dalam pemanfaatan KMS di Desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi bahwa sebagian besar menunjukkan sikap positif atau mempunyai pengetahuan yang baik tentang Manfaat KMS yaitu sebanyak (73,96%) responden.
2.3. Kerangka Teoritis
              Berdasarkan teori yang telah dikemukakan dalam tinjauan pustaka, maka kerangka teoritis gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pemanfaatan KMS balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012 :
Notoatmodjo (2007)
-Pengetahuan
-Sikap
Notoatmodjo, (2010) 
-Pengetahuan

Manfaat KMS Balita Dalam Buku KIA



 









Gambar 2.1. Kerangka Teoritis







BAB III
KERANGKA KONSEP

3.1  Kerangka Konsep Penelitian
               Berdasarkan telaah pada tinjauan kepustakaan, maka untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pemanfaatan KMS balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012 adalah sebagai berikut :
                  Variabel Penelitian      
Pengetahuan






Pemanfaatan KMS
Sikap






 






Gambar 3.1. Kerangka Konsep








3.2. Definisi Operasional  
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
No
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Alat Ukur
Cara
Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
1
Pemanfaatan KMS
Ibu yang mempunyai balita dan membawa KMS ke posyandu yang dibuktikan dengan catatan pada KMS
KMS
Melihat KMS
Ordinal
Ada
Tidak
2
Pengetahuan ibu tentang manfaat KMS
Hasil tahu ibu tentang manfaat KMS balita
Kuesioner
Wawancara
Ordinal
Baik
Cukup
Kurang
3
Sikap Ibu
Tanggapan ibu tentang manfaat KMS
Kuesioner
Observasi
Ordinal
Positif
Negatif







3.3.   Cara Penyelesaian Variabel  
              Cara pengumpulan variable pada penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu :
3.3.1.         Pemanfaatan KMS
1.      Ada           : Jika ada catatan pada KMS yang menunjukkan bahwa 
                    ibu ada membawa KMS pada saat  posyandu
2.      Tidak         : Jika tidak ada catatan yang menunjukkan bahwa ibu
                    ada membawa KMS pada saat posyandu
          3.3.2.     Pengetahuan (Nursalam, 2005)
            Variabel  pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS terdiri dari  10 soal. Untuk setiap pertanyaan kriterianya adalah sebagai berikut :
            Jika jawaban benar diberi nilai 1
            Jika jawaban salah diberi nilai 0
            Hasil penelitian dikategorikan menjadi :
1.        Baik          : Bila responden dapat menjawab dengan benar, skor 8-
                   10 (76%-100%) dari seluruh pertanyaan   yang  diberi
                    kan kuesioner.
2.      Cukup       : Bila responden dapat menjawab dengan benar, skor 6-
                    7 (56%-75%) dari seluruh pertanyaan yang   diberikan
                    kuesioner.
3.      Kurang      : Bila  responden dapat menjawab dengan  benar,  skor  
                    0-5 (< 56%) dari seluruh pertanyaan yang    diberikan                          
                    kuesioner”

3.3.3         Sikap (Notoatmodjo, 2007)
                    Pertanyaan sikap terdiri dari 5 pertanyaan positif dan 5 pertanyaan negative. Jawaban untuk pertanyaan positif yaitu Sangat Setuju (SS) mendapat skor 4, Setuju (S) mendapat skor 3, Tidak Setuju (ST)  mendapat skor 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 1. Sedangkan untuk pertanyaan negative jawaban Sangat Setuju (SS) mendapat skor 1, Setuju (S) mendapat skor 2, Tidak Setuju (TS) mendapat skor 3, dan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 4.
                    Skor perolehan maksimum dari 10 pertanyaan adalah 40 dan nilai minimum adalah 10. Responden digolongkan memiliki sikap positif bila skor 25-40 (>50%) dari nilai maksimum dan di golongkan memiliki sikap negatif bila skor 10-24 (< 50%) dari nilai maksimum.








BAB  IV
METODE PENELITIAN
    4.1.  Jenis Penelitian
                    Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian deskriptif, dimana variabel  sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan (Notoatmojo, 2005).
    4.2.  Lokasi dan Waktu Penelitian
                    Penelitian ini  dilakukan di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota, dan waktu penelitian dilakukan tanggal 15 sampai dengan 22 Juni 2012.
    4.3.  Populasi dan Sampel
            a.  Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmojo, 2005)
                    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang memiliki KMS tetapi KMS tersebut tidak terisi pada setiap bulannya (posyandu)  di Gampong Daulat yaitu sebanyak 73 orang
            b.   Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2005)
                   Dalam penelitian ini penulis mengambil tehnik total sampling yaitu ibu yang mempunyai balita dan KMS,  tetapi KMS tersebut tidak di isi secara rutin pada setiap bulannya yaitu sejumlah 73 balita.


    4.4. Cara Pengumpulan Data
           a.  Data Primer
                Data yang dikumpulkan secara langsung dengan responden melalui pengisian  kuesioner oleh responden.
           b.  Data Sekunder
                Data yang dikumpulkan peneliti melalui registrasi jumlah balita yang ada di Gampong Daulat Tahun 2012.
    4.5. Instrumen Penelitian
                     Instrumen pada penelitian adalah kuesioner yang berisikan pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan kerangka konsep dengan jumlah pertanyaan sebanyak 20 soal.                       
    4.6.  Pengolahan Data
                     Data yang telah didapat dari hasil pengkajian responden melalui wawancara mengunakan kuisioner diolah secara manual   dengan langkah-langkah sebagai berikut.
            a.  Editing
          Memeriksa kuisioner yang telah masuk apabila semua pertanyaan telah di isi.
            b. Coding
                Memberikan kode-kode angka tertentu pada masing-masing kategori jawaban  dari responden. 
 
c.         Scoring
       Memberikan skor pada setiap jawaban dari responden
d.        Tabulating
                   Memasukkan data atau menyusun data kedalam bentuk tabel untuk  dianalisa.
    4.7.  Analisa Data
                     Data dianalisa secara manual dengan perhitungan statistik deskriptif dengan menghitung persentase dari tiap tabel dari setiap pertanyaan dengan rumus :
               P   =   f      x    100 %
                        n

              Keterangan  :
              P             = Angka Persentase
              f              = Frekuensi teramati
              n             =  Jumlah responden








BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
      Gampong Daulat terletak diwilayah kecamatan Langsa Kota berbatasan dengan :
a.     Sebelah Utara dengan Gampong Meutia
b.    Sebelah Selatan dengan Peukan Langsa
c.     Sebelah Barat dengan PB.Blang Pase
d.    Sebelah Timur dengan Gampong Blang Senibong
    Luas wilayah Gampong Daulat ± 15000 m dengan jumlah dusun sebanyak 4 dusun dan jumlah penduduk  1404  jiwa yang terbagi dalam  351  Kepala Keluarga. Di Gampong Daulat terdapat 1 polindes.
5.2 Hasil Penelitian
               Pengumpulan data telah peneliti lakukan pada tanggal 8 Juni sampai dengan 20 Juni 2012 di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota. Jumlah ibu yang diteliti sejumlah 73 orang. Berdasarkan jawaban kuesioner dari responden maka didapatkan hasil sebagai berikut :




5.2.1 Univariat
Tabel 5.1
        Distribusi Frekuensi Gambaran Pemanfaatan KMS (Kartu menuju Sehat) Balita Di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota
Tahun 2012

No
Pemanfaatan KMS
F
%
1
2

Ada
Tidak Ada

25
48
34,2%
65,7%
Jumlah
73
100
         Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2012)    
                   Berdasarkan tabel 5.1 diatas dapat dilihat  dari 73 ibu yang mempunyai balita mayoritas tidak ada memanfaatkan KMS balita sejumlah 48 orang (65,7%) dan ibu yang ada memanfaatkan KMS sejumlah 25 orang (34,2%).
5.2.2  Bivariat

Tabel 5.2
         Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap Pemanfaatan
KMS (Kartu Menuju Sehat) Balita Di Gampong Daulat
Kecamatan Langsa Kota
Tahun 2012

No
Pengetahuan
F
%
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
7
14
52
9,5%
19,1%
71,2%
Jumlah
73
100
         Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2012)  
                   Berdasarkan tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 73 ibu yang mempunyai balita mayoritas mempunyai pengetahuan  kurang sebanyak 52 orang (71,2 %) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (9,5 %).


                                                             Tabel 5.3
    Distribusi Frekuensi Gambaran Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan KMS
(Kartu Menuju Sehat) Balita Di Gampong Daulat
Kecamatan  Langsa Kota
 Tahun 2012

No
Sikap
F
%
1
2
Positif
Negatif

52
21
71,2%
28,7%
Jumlah
73
100
         Sumber : Data Primer (Diolah tahun 2012)    
                   Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat  dari 73 ibu yang mempunyai balita mayoritas mempunyai sikap positif memanfaatkan KMS balita sejumlah 52 orang (71,2%) dan minoritas ibu yang mempunyai sikap negatif sejumlah 21 orang (28,7%).
5.2  Pembahasan
5.2.1 Pemanfaatan KMS
                        Hasil penelitian diatas menunjukkan dari 73 ibu yang mempunyai balita mayoritas tidak ada memanfaatkan KMS sejumlah 48 responden (65,7%). Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang tidak memanfaatkan KMS, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat KMS. Sehingga diperlukan adanya penyuluhan dari petugas kesehatan tentang manfaat dan fungsi KMS bagi Ibu dan bayi.
                        Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Atikah Rahayu (2007), ibu yang termasuk ke dalam kategori baik dalam memanfaatkan KMS serta melakukan kunjungan ke posyandu 8-11 kali/tahun adalah sebanyak 11 orang (18%), yang termasuk kategori cukup baik sebanyak 25 orang (37,9%) dan yang termasuk dalam kategori kurang baik adalah sebanyak 25 orang (43,1%).
           Hasil peneltian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida (2011) di Desa Selodoko Kecamatan Ampel  Kabupaten Boyolali yaitu tingkat pemanfaatan responden terhadap KMS sebagian besar masih kurang yaitu 74,5%.
       5.2.2 Pengetahuan
                        Tabel 5.2 menyimpulkan bahwa terdapat kecendrungan hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan KMS balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota  Tahun 2012, yang ditunjukkan oleh hasil tabulasi yaitu mayoritas responden mempunyai pengetahuan kurang tentang manfaat KMS yaitu sejumlah 52 orang (71,2%).
                         Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS Balita masih kurang, Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita. Perlu dikembangkan teknik penyuluhan, pendidikan kesehatan lebih terarah, efektif, efisien, menarik dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan masyarakat.
                  Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lia, 2009 terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu balita dengan pemanfaatan KMS balita Di Kelurahan Grabag Kabupaten Magelang.
                 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salsabila (2011) ibu dengan pengetahuan Cukup baik tentang KMS sebanyak 24 ibu balita dan kategori tingkat pengetahuan baik sebanyak 18 ibu balita. Tingkat Paham dengan kategori tingkat pengetahuan cukup baik sebanyak 27 ibu balita dan kategori tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 24 ibu balita. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ibu balita yang berpendidikan baik dan usia yang merata, tingkat pengetahuan tentang KMS  yang ada tergolong cukup baik tidak sesuai dengan teori yang ada. Diharapkan dengan diketahuinya hasil penelitian ini masyarakat dan tenaga kesehatan lebih meningkatkan keterlibatannya dalam kegiatan posyandu.
                          Hasil penelitian yang dilakukan oleh Atikah (2010) Tingkat pengetahan ibu dalam kategori cukup baik sebanyak 21 orang (36,2%), dan kategori kurang baik sebanyak 24 orang (41,4%). Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan penggunaan KMS dalam pemantauan pertumbuhan balita.
                          Peneliti berasumsi bahwa ada keterkaitan antara pengetahuan ibu balita dengan pemanfaatan KMS balita, ibu yang memiliki pengetahuan tentang manfaat KMS akan lebih memanfaatkan KMS dalam setiap pelaksanaan Posyandu guna memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
       5.2.3 Sikap
                         Tabel 5.3 menyimpulkan bahwa tidak ada kecendrungan hubungan antara sikap dengan pemanfaatan KMS balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012. Yang di tunjukkan oleh hasil tabulasi yaitu mayoritas responden yang memiliki sikap positif tidak ada memanfaatkan KMS sebanyak 52 orang (71,2%).
                         Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa ibu memiliki sikap yang positif tentang pemanfaatan KMS. Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu sudah memiliki sikap yang positif tentang manfat dan fungsi KMS bagi ibu dan bayi. Hal ini disebabkan ibu mungkin sudah memiliki pengalaman tentang manfaat KMS dari anak yang terdahulu.
                   Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian  yang dilakukan oleh Anita (2009) yaitu  didapatkan gambaran dari 96  responden mengenai sikap ibu dalam pemanfaatan KMS di Desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi bahwa sebagian besar menunjukkan sikap positif atau mempunyai pengetahuan yang baik tentang Manfaat KMS yaitu sebanyak (73,96%) responden.
                          Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Atikah (2010) di Desa Telok Selong Ilir Kecamatan Martapura Barat Kabupaten Banjar Tahun 2007. Sikap ibu balita dengan kategori baik sebanyak 12 orang (20,7%), kategori cukup baik sebanyak 25 orang (43,1%) dan kategori kurang baik sebanyak 21 orang (36,2%). Ada hubungan antara sikap ibu dengan penggunaan KMS dalam pemantauan pertumbuhan balita.
               Peneliti berasumsi bahwa tidak ada keterkaitan antara sikap ibu balita dengan pemanfaatan KMS balita, sikap ibu yang positif tentang pemanfaatan KMS dalam setiap pelaksanaan Posyandu tidak mempengaruhi pemanfaatan  KMS bagi ibu.
















BAB VI
KESIMPULAN  DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
                Mayoritas ibu yang mempunyai balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012 tidak ada memanfaatkan KMS sejumlah 48 responden (65,7%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada keterkaitan antara pengetahuan ibu balita dengan pemanfaatan KMS balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012. Dan tidak ada keterkaitan antara sikap ibu balita dengan pemanfaatan KMS balita  di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012.
6.2  Saran
     Diharapkan kepada ibu agar selalu mencari informasi terkini melalui petugas kesehatan, media massa, dll tentang manfaat dan fungsi KMS bagi ibu dan bayi guna mencegah bayi mengalami gangguan pertumbuhan. Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi sumber rujukan mahasiswa untuk penelitian sejenis di Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa.





   


DAFTAR PUSTAKA


Atikah R. 2010. KTI Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan  Sikap Ibu Terhadap Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Balita  Di Desa  Telok Selong Ilir Kecamatan Martapura Barat  Kabupaten Banjarmasin Tahun 2007.( http://alulum.baak.web.id/files/2.%20atikah%20rahayu%20dkk%20januari%202010.pdf, diakses oleh Listiawati 6 Juli 2012, jam 16.00 wib)

Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa. 2010. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa.
Depkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI Tentang Penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita. Jakarta
Gani. 2007. Menjamin Gizi Anak, (http://www, menjamin-gizi-pada-anak/html, diakses oleh Listiawati, 23 Maret  2012, jam 10:51 wib).
Inove. 2008. Status Gizi versi KMS, (http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01.status -gizi-versi-kms/Blog at WordPress.com, diakses oleh Listiawati, 1 Mei 2008, jam 19.16 wib).

Lia. 2009. Hubungan Antara Faktor Pengetahuan, Sikap Dan  Kepercayaan Terhadap KMS Di Kelurahan  Grabag Kecamatan  Grabag  Kabupaten  Magelang, (http://eprints.undip.ac.id/9281/ diakses oleh Listiawati, 3April 2012, 15:37wib).
Makmur A & Hatang  I H. 2008. Laporan penelitian Study Pemanfaatan Posyandu Di Kelurahan Cipinang Muara Kec. Jatinegara Kodya Jakarta Timur Tahun 2007, (http://www.docstoc.com/docs/69490396/Data-Depkes-Tentang-Jumlah-Kunjungan-Balita-Ke-Posyandu-Berdasarkan-Umur diakses oleh Listiawati, 3 April 2012, jam 14:53 wib).
Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta  Jakarta
                     , 2007, Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Nurmala S. 2010. Tingkat pengetahuan Ibu Tentang Pemanfaatan KMS di Desa Kulu Kecamatan Mila Kabupaten Pidie Tahun 2010. (http://syehaceh.wordpress.com/ diakses oleh Listiawati, 2 April 2012, jam 10:00 wib).
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta
Rara Ad-duura. 2012. Pengertian dan fungsi kartu menuju sehat (KMS), http://gizimu.com/tag/pengertian-dan-fungsi-kartu-menuju-sehat-kms/. di akses oleh Listiawati, 2 April 2012, jam 17.00 wib.

Salsabila. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Tentang KMS Di Desa XX http://skripsi-qt.blogspot.com/2011/04/tingkat-pengetahuan-ibu-balita-tentang.html, diakses oleh Listiawati,  3 April 2012, jam 05:18 wib.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KUISIONER
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMANFAATAN KMS (KARTU MENUJU SEHAT)
BALITA DI GAMPONG DAULAT KECAMATAN
LANGSA KOTA TAHUN 2012


I.   Saya sangat menghargai setiap jawaban anda, karena jawaban yang anda berikan diharapkan sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki dan keadaan yang anda alami sendiri, maka tidak ada jawaban yang disalahkan selain itu identitas anda akan dirahasiakan.
II.   Identitas Respondent                 :
No. Respondent                           :
Umur                                            :
Tanggal                                        :
Tanda Tangan                              :
III. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah baik-baik pada setiap pertanyaan
2. Berikanlah tanda silang ( x ) pada setiap jawaban yang menurut ibu  benar
3. Mohon agar setiap pertanyaan di jawab sejujur-jujurnya



IV. Pengetahuan
1.      KMS adalah
a.       Kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak
b.      Kartu menuju sehat
c.       Kartu untuk posyandu

2.      Kepanjangan dari KMS adalah
a.       Kartu menuju sakit
b.      Kartu menuju sehat
c.       Kartu menuju selamat

         3.  KMS dapat digunakan untuk memantau?
              a.  Pertumbuhan anak
              b.  Perkembangan anak
              c.  Kepintaran anak

4.Bila berat badan anak tidak naik 2 kali berturut-turut maka anak sebaiknya ?
              a.  Dibawa ke puskesmas
              b.  Dirujuk ke petugas kesehatan
              c.  Dibawa ke rumah sakit
             
         5. KMS merupakan kartu yang memuat kurva pertumbuhan anak berdasarkan ?
              a. Umur dan berat badan anak
              b. Tinggi badan anak
              c. Tinggi dan umur anak
              
         6. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS artinya ?
               a. Anak tumbuh tidak normal
               b. Anak tumbuh sehat
               c. Anak tidak sehat
              
        7.  Bila grafik berat badan anak tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan anak artinya ?
               a. Anak kemungkinan beresiko mengalami gangguan pertumbuhan
               b. Anak sehat-sehat saja
               c. Anak kurang sehat

         8. KMS berfungsi sebagai catatan pelayanan kesehatan dasar anak, terutama yaitu ?
               a. Berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, dan pemberian ASI pada bayi usia 0-6 bulan
               b. Berat badan, tinggi badan. pemberian kapsul vitam A
               c. Berat badan anak dan pemberian ASI eksklusif
              
         9. KMS berisi pesan-pesan dasar perawatan anak yaitu ?
               a. Pemberian makanan pada anak, perawatan anak bila menderita diare
               a. Penimbangan anak
               b. Pengukuran tinggi badan anak
              
        10. Manfaat KMS bagi orang tua yaitu ?
               a. Untuk mengetahui status pertumbuhan anaknya
               b. Untuk mengetahui perkembangan mental anaknya
               c. Untuk mengetahui perkembagan fisik anaknya

V. Sikap

     Jawablah pertanyaan di bawah berikut dengan menceklist salah satu kolom dibawah ini.
     Keterangan :  SS (Sangat Setuju)
                            S   (Setuju)
                            TS (Tidak Setuju)
                            STS (Sangat Tidak Setuju)
             

No
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
1


2



3



4



5



6


7


8



9



10
KMS sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi

KMS harus disimpan oleh ibu balita dan dibawa setiap kali mengunjungi posyandu dan fasilitas kesehatan.

Untuk mengetahui pertumbuhan balita dapat diketahui dengan menggunakan KMS

KMS merupakan alat yang murah dan sederhana yang dapat memantau pertumbuhan anak

Gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui secara dini dengan adanya KMS

KMS merupakan alat yang sulit dimengerti oleh ibu balita

Perubahan berat badan anak merupakan suatu hal yang biasa terjadi pada balita

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila balita tidak setiap bulan ditimbang

Berat badan balita tiga bulan berturut-turut tidak naik merupakan hal biasa yang terjadi

Berat badan balita di bawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan















TABEL SKOR

Variabel
No
Skor
Keterangan
A
B
C




Pengetahuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0


Baik (76-100%)

Cukup (56-75%)

Kurang (0-55%)

Variabel
No
Skor
Keterangan
SS
S
TS
STS




Sikap
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
4
4
4
4
4
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4


Positif
(>50%)

Negatif
(<50 o:p="">







PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
         Inisial Nama          :
         Umur                     :
         Alamat                   :
         Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian ini, maka saya menyatakan bersedia menjadi responden untuk penelitian yang berjudul ” Gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pemanfaatan KMS balita di gampong Daulat Kecamatan Langsa Barat Tahun 2012.
         Demikianlah pernyataan ini saya perbuat.



                                                                                                  Responden

                                                                                           (............................)

LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU
TENTANG KMS (KARTU MENUJU SEHAT)
 BALITA DI  GAMPONG  DAULAT
KECAMATAN LANGSA KOTA
TAHUN 2012



Karya Tulis Ilmiah ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan
Dalam Sidang Karya Tulis Ilmiah
Pada   Tanggal :  16  Juli 2012


Pembimbing 


(T Iskandar Faisal, S.Kp, M.Kes)



Diketahui Oleh
Direktur  AKBID Harapan Ibu Langsa



(Marlindawati, SKM)
LEMBARAN PENGESAHAN

GAMBARAN   PENGETAHUAN  DAN  SIKAP  IBU  TENTANG KMS BALITA DALAM BUKU KIA DI GAMPONG DAULAT
KECAMATAN LANGSA KOTA
TAHUN 2012


Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diuji, Diperiksa Dan Dipertahankan Pada
Tanggal  16  Juli 2012 Dan Dinyatakan Telah memenuhi  syarat
Untuk  Diterima  Sebagai  Salah  Satu  Syarat Untuk
Menyelesaikan Pendidikan Diploma - III
Kebidanan Di Akademi Kebidanan
Harapan Ibu Langsa


                                                                                                                                                                                                Penguji I                                            Penguji II                                                 Ketua Sidang


     (Emilda AS,SST, MPH)  (Nova Hasbani Prima Dewi, S.Sos, S.Kom)  (T.Iskandar Faisal,S.Kp, M.Kes) 


Mengetahui:
Direktur Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa






(Marlindawati, SKM)
DAFTAR ISI
                                                                                                                Halaman                                                                                                                                                        
LEMBAR COVER
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR.........................................................................................          i
DAFTAR ISI.......................................................................................................         iv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................         vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................       vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................       viii

BAB I      PENDAHULUAN............................................................................          1
                 1.1.  Latar Belakang............................................................................          1
                 1.2.  Perumusan Masalah....................................................................          3
1.3.  Tujuan Penelitian........................................................................          4
1.4.. Manfaat Penelitian......................................................................          4
1.5.  Ruang Lingkup...........................................................................          5
1.6.  Keaslian Penelitian ....................................................................          5
BAB         II......................................................................................................... TINJAUAN PUSTAKA                                  6
2.1.. Konsep KMS .............................................................................          6
        2.1.1 Pengertian KMS................................................................          6
        2.1.2 Fungsi KMS......................................................................          6
        2.1.3 Kegunaan KMS.................................................................          7
        2.1.4 Pemantauan Pertumbuhan Balita.......................................          9
2.2.. Tinjauan Tentang Variabel..........................................................      10
        2.2.1 Pengetahuan......................................................................       10
        2.2.2 Sikap..................................................................................      14
BAB         III........................................................................................................ KERANGKA KONSEP                                  17
3.1.. Kerangka Konsep Penelitian ....................................................         17
3.2.. Definisi Operasional..................................................................        18
3.3.. Cara Pengukuran Variabel ........................................................        19
iv
 


BAB         IV........................................................................................................ METODE PENELITIAN                                21
4.1.. Jenis Penelitian..........................................................................         21
4.2.. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................        21
4.3.. Populasi Dan Sampel.................................................................        21
4.4.. Cara Pengumpulan Data............................................................        22
4.5.. Instrumen Penelitian..................................................................        22
4.6.. Pengolahan Data........................................................................        22
4.7.. Analisa Data .............................................................................         24
BAB V    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................       25
                 5.1  Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................       25
                 5.2  Hasil Penelitian............................................................................       25
                        5.2.1 Pemanfaatan KMS Balita...................................................       26
                        5.2.2 Pengetahuan........................................................................       26
                        5.2.3 Sikap...................................................................................       27
                        5.2.4 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan KMS berdasarkan
                                 Pengetahuan........................................................................       27
                        5.2.5 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan KMS Berdasarkan
                                 Sikap...................................................................................       28
                  5.3 Pembahasan.................................................................................       29
                        5.3.1 Pemanfaatan KMS..............................................................       29
                        5.3.2 Pengetahuan Ibu Terhadap Pemanfaatan KMS Balita.......       29
                        5.3.3 Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan KMS Balita...................       31
BAB VI    KESIMPULAN DAN SARAN......................................................       33
                  6.1 Kesimpulan..................................................................................       33
                  6.2 Saran............................................................................................       33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN










v
 


GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU  TENTANG PEMANFAATAN KMS (KARTU MENUJU SEHAT) BALITA
DI GAMPONG DAULAT KECAMATAN
LANGSA KOTA
TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan
Harapan Ibu Langsa


Disusun Oleh :
LISTIAWATI
NIM : 73240S09025




AKADEMI KEBIDANAN HARAPAN IBU
LANGSA
2012
KATA PENGANTAR

        Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia ke alam yang berilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) Balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012”.
         Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, petunjuk serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta atas do’a dan segala dukungannya dalam segala hal. Dan tak lupa pula untuk kakakku dan adik-adikku terkasih atas segala kasih sayang selama ini.
            Dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada :
1.        Ibu Hj. Anny Anwar selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa
2.       
i
Ibu Marlindawati, SKM selaku Direktur Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa
3.        Ibu Safrina Salim, SKM, M.Kes selaku Pembantu Direktur I Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa
4.        Ibu Raudhah, SE, M.Kom selaku Pembantu Direktur II Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa
5.        Ibu Yuliana, AM.Keb, SKM selaku Pembantu Direktur III Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa
6.        Bapak T.Iskandar Faisal, S.Kp, M. Kes selaku Pembimbing dan Ketua Sidang yang telah banyak memberikan waktu, tenaga dan pikirannya demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
7.        Ibu Emilda AS, SST, MPH selaku penguji I yang telah banyak memberikan waktu, tenaga dan pikirannya demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
8.        Ibu Nova Hasbani Prima Dewi, S.Sos, S.Kom selaku penguji II yang telah banyak memberikan waktu, tenaga dan pikirannya demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
9.        Seluruh Dosen, Staf dan Pegawai administrasi Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa
10.    Kepada Ayahanda Karnain dan Ibunda Nengtitik uang telah mendidik penulis dengan kasih sayang dan do’anya selama ini.
11.    Teman-teman mahasiswa Akademi Kebidanan Harapan Ibu Langsa yang telah banyak membantu dan memberikan saran dan kritik kepada penulis
12.   
ii
Semua pihak yang tidak disebutkan namanya
            Akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan ini karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, untuk itu segala kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini di masa mendatang. Kiranya Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.                                         
                                                                       
           
Langsa, 16 Juli  2012
Penulis


Listiawati
732402S09025










iii
 


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran   1    :   Lembar Kuesioner
Lampiran   2    :   Lembar Konsultasi
Lampiran   3    :   Permohonan Judul Karya Tulis Ilmiah
Lampiran   4    :   Surat Pernyataan Kesediaan Membimbing Karya Tulis Ilmiah
Lampiran   5    :   Surat Izin Pengambilan Data Dari  Gampong Daulat


















DAFTAR GAMBAR

                                                                                                                        Halaman
Tabel 2.1         : Kerangka Teoritis…………………………….....................…  17
Tabel 3.1         : Variabel………………………………………………………  18                                                                          


















DAFTAR TABEL

                                                                                                                              Halaman
Tabel 3.2         :    Defenisi Operasional………………………………………….      19
Tabel 5.1         :    Distribusi Frekuensi Gambaran Pemanfaatan KMSBalita
                            Dalam Buku KIA Di Gampong Daulat Kecamatan Langsa
                            Kota Tahun     2012......................................................................   26

Tabel 5.2         :    Distribusi Frekuensi Gambaran Pengetahuan Ibu Terhadap
                            Pemanfaatan  KMS  Balita Dalam Buku KIA Di Gampong
                            Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012.............................     26

Tabel 5.3         :    Distribusi Frekuensi Gambaran Sikap Ibu Terhadap
                            Pemanfaatan KMS Balita Dalam Buku KIA Di Gampong
                            Daulat Kecamat Langsa Kota Tahun 2012.................................   27













vii
vii
 



ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMANFAATAN KMS (KARTU MENUJU SEHAT) BALITA DI GAMPONG DAULAT
KECAMATAN LANGSA KOTA
TAHUN 2012

LISTIAWATI
732401S09025


          Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan KMS gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini, berdasarkan hasil survey awal di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota terdapat 181 balita. Balita yang mempunyai KMS 181 balita (100%). Tetapi pada saat Posyandu ibu yang membawa balitanya untuk ditimbang hanya 18 balita (10%). Berdasarkan  data diatas ibu yang mempunyai balita masih banyak yang tidak mengetahui manfaat KMS sehingga pada setiap posyandu atau pergi ketempat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan anaknya masih banyak ibu yang tidak membawa KMS.
          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu tentang pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) balita di Gampong Daulat Kecamatan Langsa Kota Tahun 2012. Jenis penelitian ini bersifat  deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita yang memiliki KMS tetapi KMS tersebut tidak terisi pada setiap bulannya (Posyandu)  di Gampong Daulat yaitu sebanyak 73 orang dengan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling.
          Hasil penelitian ini diperoleh bahwa dari 73 responden mayorit tidak ada memanfaatkan KMS yaitu 65,7%, pengetahuan kurang 69,8% dan sikap positif 68,4% terhadap pemanfaatan KMS.
         Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mempengaruhi ibu terhadap pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) balita dan sikap tidak mempengaruhi ibu dalam pemanfaatan KMS (Kartu Menuju Sehat) balita. Saran penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi  kepada ibu tentang pentingnya manfaat dan fungsi KMS. Bagi ibu agar selalu mencari informasi tentang manfaat  KMS.

Kata Kunci                  : Pengetahuan  dan Sikap Ibu Terhadap KMS
Daftar Pustaka                        : 4 Bacaan (2005-2010) + Bahan Internet 9 (2008-2011)




ABSTRACT

PREVIEW KNOWLEDGE AND MOTHER’S ATTITUDES ABOUT
THE USE OF TODDLER KMS IN KIA BOOKS IN
DAULAT VILLAGE OF LANGSA CITY
DISTRICT 2012

LISTIAWATI
732401S09025


          Towards Healthy cards (KMS) is a card that contains the child's normal growth curve based on anthropometric index weight for age. With KMS risk of impaired growth or excess nutrients can be detected early, so that precautions can be done more quickly and just before the problem is more severe. And based on the results of the initial survey in Daulat Village of Langsa City District there are 181 children under five. Toddlers who have a KMS 181 infants (100%). But at the integrated service post mothers carrying babies to the weigh only 18 infants (10%). Based on data on mothers who have children who do not know much the benefit of KMS so that at any integrated service post or go to the place of health care to check their children are still many women who do not carry KMS.
          The aims of this study are to determine the picture of maternal knowledge and attitudes about the use of KMS (Towards Healthy Cards) infants in the Daulat Village of Langsa City District 2012. This type of research is a descriptive cross sectional design. The population in this study were all mothers who have children who have a KMS but is not charged on a monthly basis (integrated service post) in Daulat Village as many as 73 people in the sample in this study is total sampling.
          The results of this study found that of 73 respondents in mayor not use KMS, namely 65.7%, 69.8% lack of knowledge and positive attitude toward the use of KMS 68.4%.
         Can be concluded that the maternal influence on the utilization of knowledge in the KMS of KIA books and did not affect maternal behavior in the use of KMS in MCH books. The suggestion of this research is expected to health workers in order to provide information to mothers about the importance and benefits of KMS functions. For mothers that are always looking for information about the benefits of KMS.


Keyword         : Mother’s Knowledge and Attitudes of KMS
References      : 4 Readings (2005-2010) + Internet Materials 9 (2008-2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar