Temukan

Jumat, 21 November 2014

Nama-nama Obat Hipertensi Generik & Paten

1.      Diuretik
Diuretik merupakan ‘initial drug choices’. Obat ini biasanya menjadi pilihan untuk therapy awal hipertensi yang tidak disertai dengan komplikasi/kondisi khusus.
Diuretik menurunkan tekanan darah dengan cara mengeluarkan cairan dan garam. Minum obat-obatan golongan diuretic menyebabkan frekuensi miksi (kencing) jadi meningkat.
Diuretik sering dikombinasi dengan antihipertensi dari golongan lain. Saat ini sudah tersedia HCT dengan obat antihipertensi golongan lain, dalam satu sediaan tablet. Contoh obat golongan ini adalah :
a.       Clorthalidone                    - * Hygroion
b.      Chlorthiazide                    - * Diuril
c.       Furosenid                          - * Lasix
d.      Hidrochlorthiazide            - * Esidrix, Hydroduril, Microzide
e.       Lindapamtde                     - * Lozol
f.       Metolazone                       - * Mycrox, * Zaroxolyn
Potassium – Sparing Diuretics
a.       Amiloride hydrochloride  - * Midamar
b.      Spironolacrone                  - * Aldactone
c.       Triamterene                       - * Dyrenium
Loop Diuretic
a.       Bumetanid                                    - * Bumex
Combination Diuretics
a.       Amiloride hydrochloride +           - * Moduretic
hydrochlorothiazide
b.      Spironolacrone +                           - * Aldactazide
hydrochlorothiazide
c.       Triamterene +                                - * Dyazide
hydrochlorothiazide                      - * Maxzide
2.      Golongan ‘Angiotensin-Converting Enzyme’ Inhibitor’.
Yaitu ‘ace-inhibitor’. Obat ini mencegah kontriksi (pengkerutan) pembuluh darah akibat formasi hormon angiotensin II dengan cara memblokade enzym ace, mencegah pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II. Contoh obat golongan ini adalah :
a.       Captopril               - * Capoten
b.      Lisinopril               - * Prinivil, * Zestril
c.       Ramipril                - * Altace

3.      Golongan ‘Angiotensin-II Receptor Blockers’
Obat ini akan secara langsung memblokade aksi hormon angiotensin II. Bekerja merelaksasi pembuluh darah. Obat ini dapat digunakan bila penggunaan ace inhibitor menimbulkan keluhan/efek samping. Contoh obat golongan ini adalah :
a.       Losartan                - * Cozaar
b.      Olmesartan            - * Benicar
c.       Valsartan               - * Diovan
d.      Telmisartan

4.      Golongan Beta Blocker (Penyekat Beta)
Obat golongan ini memblokade aksi ‘adrenalin’ pada sistem syaraf otonom, sehingga menurunkan frekuensi jantung (heart’s rate) dan curah jantung (heart’s output). Golongan beta blockers juga akan mengurangi beban jantung, menyebabkan penurunan TD. Contoh obat golongan ini adalah :
a.       Metodrolol                        - * Lopressor, * Toprol XL
b.      Nadolol                 - * Coegard
c.       Pembutolol            - * Levatol
d.      Propanolol
e.       Atenolol


5.      Golongan ‘Calcium Channel Blocker’
Obat ini melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan kapiler menurun. Obat ini mencegah masuknya kalsium ke jaringan melalui ‘calcium channel’ sehingga akan merelaksasi (mengendurkan) dinding pembuluh darah arteri dan menurunkan kontraksi jantung. Contoh obat ini adalah :
a.       Amtodipine           - * Norvasc
b.      Diltiazem               - * Cardizem, * Dilacor XR
c.       Nifedipine             - * Adalat, * Procardia
d.      Verapamil

6.      Renin Inhibitors
Renin adalah enzyme yang diproduksi ginjal yang menginisiasi peningkatan tekanan darah. Renin Inhibitors menghambat kerja enzyme renin, sehingga menurunkan tekanan darah. Tidak dianjurkan mengkombinasi renin inhibitors dengan ace inhibitors atau arbs, terutama pada stroke, karena komplikasi serius yang mungkin terjadi. Contoh obat golongan renin inhibitors yaitu :

a.       Aliskire                  - * Tekturna

1 komentar: